Monday 13 November 2023

TRANINSOSKAP; Wildground Fest 2023

Konser sebagai ruang transaksi dan interaksi sosial-kapital. Berat bangeeeeeeeettt... Tapi itu yang gue dapet pas datang ke konser Wildground Fest 2023 di area candi Prambanan barusan (12 Nov 2023). Seru!

Di sana gue bertemu mas Anom dari We Are The Fans (WATF) (wearethefans.net), kanal memory dalam bentuk foto yang dipajang dengan timeline dari dulu, 2005 kalo gak salah. Aktifitas yg melalahkan tapi perlu banget. Nah, bedanya di sini mas Anom dan teman2 WATF buka photo booth langsung jadi. Tinggal bawa fotografer yang udah disediain dan ajak mereka ke sudut yang kita inginkan di area Wildground, cekrek, tunggu sambil ngopi langsung jadi. Kapan lagi memory bisa jadi barang fisik di tengah berjuta memory yang berhamburan di kanal digital yang kadang merpotkan pikiran? Tentu pada satu titik kita pengen kan memori itu jadi fisik untuk disimpan atau dipajang di ruang kerja sambil sesekali mengingat2 peristiwanya di masa mendatang. Dan ada pameran arsipnya juga dalam bentuk layar gede di ruang DJ, tepat di sebelah booth teman2 WATF. Itu lho, yg ruangan dikrukupi plastik itu


Gue nonton ALI secara live baru pertama kali juga, setelah sebelumnya bahwa itu adalah projek lain dari Coki (Kelompok Penerbang Roket) yang sempet gue beli albumnya karena hadiah dari majalah HAI, memainkan lagu2 Pambers. Manggut2 sambil nginjek2 tanah pastinya. Ayemmm, karena sambil ditiupin ama angin2 candi Prambanan

Di antara panggung ALI dan panggung sebelahnya, panggung utama, yang besar, yang nantinya jadi panggung tempat SAOSIN main. Ini aku suka, ada beberapa hal yang menarik perhatian gue. Mitigasi. Ya, soal mitigasi. Kita memang sedang berada di luar ruang, tp itu hal yang buat gue penting banget kalo nantinya terjadi apa2. Ya, siapa juga yang berdoa buruk di tengah kebahagian yang sedang berlangsung di Wilground Fest, tentu tidak ada. Tapi kita juga kan harus sadar kalo ada kekuatan yang lebih besar dari kita yang kadang2 suka aja ngasih kejutan dan kita harus terima, tuhan.

Mitigasi akhir2 ini sering muncul. Terlebih setelah kejadian stadion Kanjuruhan yang menelan banyak korban. Al Fatihah buat para korban. Karena juga Jogja kota atau provinsi yang sering dilewati lempeng gempa. Harga mati untuk info mitigasi itu disampaikan disetiap waktu. Seperti di mana pintu keluar, titik kumpul, walaupun kita lagi di luar ya. Tapi kan di situ ada panggung yang gede2 banget yang kalo ketiban kita bisa mejret juga. Mungkin itu satu hal yang gue suka banget selain para penampilnya yak. Salut Wilground Fest.

Baru aja FSTVLS lagu pertama, langsung laper. Wkwkwkw... Mari geser ke foodcourt yang udah disediain dengan merk2 terbaik di acara itu. Yang lumayan mencuri perhatian adalah merk Bakmi Kawan Lama dan Pizza Time. Pizza sih, karena simpel dan gak ribet makannya. Karena di tengah2 konser begitu, pasti kan kita sering banget nemu teman lama atau baru, yang, paling enggak kalo gue sih pasti ngajak salaman. Bisa tiba2 lari pas lagu kesukaan dimainin. Pizza bisa jadi pilihan yang ringkes. Tapi kalo kalian ada waktu lebih, makan Bakmi lebih baik, karena lebih kenyang daripada Pizza. Iya, kan?

Gue coba interview dikit mas Reza dari Pizza Time soal usaha dan aktifitasnya. Bonus tips and trick juga dari dia, gimana caranya kita bisa join di acara2 besar macam Wildground Fest ini. Silahkan disimak


Sambil makan, sambil charge HP yang lowbate. Emang bener sih, di tengah2 foodcourt gini kudu ada colokan. Karena ini tempat nge-charge energi tubuh juga energi gawainya. Persiapan nonton SAOSIN dong. Hee... Mundur bentar ke awal kami datang ke venue. Kebetulan gue laper banget dan Balung (Andreas Zamzammi) udah makan kebetulan. Jadi kami setelah ambil gelang tanda masuk, langsung keluar. ya, keluar untuk cari makan dulu. Nah, kebetulan ada angkringan yang isinya malah soto.

"Bu, soto satu, teh anget satu. Koe opo Lung?"
"Aku es jeruk, wae"
"Ok!"

Ketika gue lagi ngasih sambal dan kecap ke soto, Balung bilang gini,

"Kecapin, Saosin, Sambelin sekalian Uyahin."
"HAHAHAHAHAHA... HAHAHHAHA..."

Gue langsung ketawa, disusul dia juga ikutan ketawa, haaa....


Tapi dari tadi Balung kok gak ada di cerita di tulisan ini? Iya, dia emang suka ngilang kalo di konser. Karena temannya banyak banget, pasti langsung seru2an dia di pertunjukan yang diincernya sejak kemaren malam. Sementara saya, tetep harus nunggu batre HP penuh sambil nyoret2 buku catetan untuk acara yang akan datang. Pehagengsi akan tampil di panggung Empire XXI pada helatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival tanggal 26 Nov 2023 besok dengan segudang kegiatan. Sementara Tutbek baru aja merilis totebag terbarunya hasil kolaborasi dengan mas Otong KOIL atas komunikasi dengan mas Eric dari Death Rock Star. Hingar bingar sound di sekitar gue jadi kedap karena antusias 2 agenda tadi sambil nunggu SAOSIN jreeng menutup kebahagian kami semua yang hadir di Wildground Fest tahun ini.


Bekerja yang menyenangkan sebagai tim media non partnership yang diundang di acara itu. Gue bahagia banget. Semoga kebahagiaan ini juga menyertai Senin kalian. Semoga tahun depan bisa kedapetan nonton guest star yang udah dipajang di pintu keluar. Ada yang bisa nebak?

Siyuder....

Pranala luar:
Matur nuwun mas Ale (Minggu Produktif) dan teman2 Starcross

*bonus video


*
5 welcome & joy!: TRANINSOSKAP; Wildground Fest 2023 Konser sebagai ruang transaksi dan interaksi sosial-kapital.  Berat bangeeeeeeeettt... Tapi itu yang gue dapet pas datang ke konser Wildgrou...

No comments:

< >
Rifqi Mansur Maya adalah seorang kreator audio visual dan hal-hal lintas disiplin seni di antaranya. Dalam blog resmi ini, kamu bisa melihat beragam arsip karya yang dikerjakan Rifqi Mansur Maya. Mari bekerjasama...