Saturday 18 December 2010

Manajemen Pertunjukan - Ketidakjelasan yang membawa ketidakjelasan pastinya.

Pada sebuah pertunjukan, diperlukan alur/plot manajemen pertunjukan yang jelas. Agar pada setiap divisi jelas mengerjakan tugasnya masing-masing.

Emang sih. Gw percaya itu. Beberapa hari ini gw bingung banget. Pilih naskah udah, reading berjalan, produksi pun gw kerjain. Tapi ada yang kurang yah?? Gw sering ngerasa BT, latihan juga gw rasain monoton, teman-teman melakukan banyak hal, tapi kayak gak terorientasi gitu rasanya. Gw tanya teman produksi lain juga ternyata merasakan hal yang sama. Tanpa pikir panjang, langsung gw kumpulin anak-anak (tim produksi) dan membicarakan hal itu.
Berangkat dari pertanyaan "Apa yang kalian rasakan selama 2 minggu latihan berjalan?"
Semua jawaban tidak jauh berbeda dari yang gw omongin tadi.

Ternyata rembuk awal memang sangat penting dan aku masih belum selesai melakukan itu. Kaya yang pernah gw dapet dari Mr Fred di Lokakarya Stage Managemant di ISI Surakarta. Sebagai berikut:

YANG DILAKUKAN SEBELUM LATIHAN PERDANA (PRE-PRODUCTION):

  1. Hak cipta.
  2. Analisis naskah. Mencari hal-hal yang mungkin akan menjadi tanggung jawab stage manager seperti; aksen bahasa (menyiapkan pelatih khusus atau....), property, musik, dll.
  3. Rapat dengan sutradara. Mempersiapkan meeting dengan sutradara dalam rangka presentasi dari analisi naskah. Bisa jadi hasil analisis kita tidak dipakai/berubah, mungkin bisa jadi masukan untuk sutradara sekaligus menjalin kedekatan dengan sutradara. Hal itu tidak akan membuang waktu, tapi malah bisa menjadi stimulan untuk ide-ide baru. Beberapa topik pembicaraan:

  • Berapa lama akan menjalani proses reading.
  • Kapan akan memulai latihan blocking sekaligus pencatatan blocking (karna ada sebagian sutradara/asisten sutradara sudah memiliki gambaran tentang blocking).
  • Bagaimana disiplin yang akan diterapkan.
  • Pengadaan property/tidak selama latihan.
  • Jam istirahat.
  • Tetap pada jadwal.
  • Bagaimana hubungan antara SM dan Ass Sutradara.
4. Rapat dengan tim produksi. Dalam rangka menyatukan arah produksi.
Sebelum pertunjukan dibangun (tim produksi & tim artisitik kecualli aktor).
  • Mengetahui jadwal personal.
  • Pembagian budget.
  • Writer (kalo masih ada bisa ikut)
  • Kepala setiap departemen.
  • Casting
List biodata crew lengkap dan detail.
Agenda. Membuat agenda rapat dengan topik yang berkaitan dalam proses pengembangan pertunjukan. Atas pertimbangan tim artistik dan tim produksi.
MC. Menjadi MC/moderator selama rapat berlangsung. Memastikan semuanya berjalan lancar. Dan saat itu adalah waktu yang tepat untuk menggunakan sifat personal dalam diri seorang stage manager. Membuat laporan dari rapat tersebut yang nantinya akan diinformasikan ke semua orang yang membutuhkan dan pastikan semua orang mendapatkanya.
5. Audisi.
6. Jadwal produksi. Jadwal produksi dan jadwal aktor itu terpisah.
7. Tempat latihan.
8. Props list.
9. Supplies.

Ternyata KEJELASAN itu PENTING. Tidak hanya dalam bidang ini, tapi di semua bidang. Selamat menjelaskan.....

Pengalaman dalam proses membuat pertunjukan teater.
5 welcome & joy!: Manajemen Pertunjukan - Ketidakjelasan yang membawa ketidakjelasan pastinya. Pada sebuah pertunjukan, diperlukan alur/plot manajemen pertunjukan yang jelas. Agar pada setiap divisi jelas mengerjakan tugasnya masing-...

No comments:

< >
Rifqi Mansur Maya adalah seorang kreator audio visual dan hal-hal lintas disiplin seni di antaranya. Dalam blog resmi ini, kamu bisa melihat beragam arsip karya yang dikerjakan Rifqi Mansur Maya. Mari bekerjasama...